KAMI INDONESIA – 17 Agustus 2014

RECOMENDED VIDEO from YOUTUBE CAMEOPROJECT

KAMI INDONESIA !

Sesungguhnya semangat nasionalisme itu masih ada!
Mungkin saja semangat ini dikikis oleh faktor globalisasi, ekonomi, budaya asing, dan lain sebagainya, tetapi tidak bisa menguburkan seluruhnya.
Semangat nasionalisme ini hanya tertidur pulas karena tidak menemukan lagi panggung kepentingannya di hati bangsa Indonesia. Setidaknya rasanya seperti itu.
Terbukti Pemilu 2014 kemarin dengan mudahnya sebagian dari kita membenci saudaranya karena perbedaan pendapatnya.
Karena kepedulian inilah dan juga terhadap masalah2 lainnya yg berhubungan dengan ketidakadilan terhadap golongan-golongan minoritas tertentu, kami tergerak untuk membangunkannya kembali: rasa nasionalisme!
Mengingatkan bahwa menjadi bagian dari bangsa ini adalah takdir yang membanggakan!
Kami Indonesia, bagaimana dengan anda?

Yosi :: Martin :: Tommy Babap :: Intan :: Claude :: Almanzo :: Nadia :: Tanta :: Lukas :: Kikan :: Dini :: Cenut :: Wanda :: Ronald :: Renti :: Gerry :: Irna :: Melanie Subono :: Tora :: Tika :: Echa :: Gambles :: Nyong :: Gatot :: Tamara Geraldine :: Kirana :: Dhara :: Sicil :: Renata

Continue reading

MAKALAH : KAIDAH UMUM METODOLOGI DAKWAH

KELOMPOK 3

MAKALAH METODOLOGI DAKWAH

“KAIDAH UMUM METODOLOGI DAKWAH”

 

OLEH

NURUL ATIFAH

KARTIKA YUSUF

NURHAYANI

 

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

MASYARAKAT merupakan sebuah komunitas yang tak dapat dipisahkan dari  budaya. Budaya itu yang kemudian membedakan antar satu komunitas dengan komunitas yang lain. Budaya berpengaruh pula terhadap adat kebiasaan, pola pikir serta sikap setiap individu yang tergabung di dalamnya. Orang sunda berbeda dengan orang batak dari berbagai sisi, mulai bahasa, etika serta standar kepribadiannya. Begitu pula dengan etnis-etnis lain yang ada di Indonesia bahkan di dunia.

Di era Nabi Muhammad, masyarakat Arab kala itu tersusun atas klan-klan suku. Nabi Muhammad terlahir dan besar di tengah suku yang terpandang di jazirah Arab kala itu, yakni Quraisy. Islam datang sebagai agama yang “menuntun” masyarakat Arab agar melaksanakan perintah Tuhan Allah, serta meninggalkan sesembahan nenek moyang mereka yaitu dewi-dewi banatullah Al-Latta, Al-Uzza dan Al-Mannat. Dakwah Nabi ini tidak mudah sebab setiap klan tidak menyetujui ajaran monotheisme yang diajarkan Nabi Muhammad. Dengan kegigihannya, Islam pun berkembang hingga saat ini.

Terlepas dari itu semua diterapkan beberapa kaidah hingga sampai saat ini dakwah yang dilakukan nabi hingga sampai saat ini dapat berkembang pesat dengan diikuti agama Islam yang berkembang pesat pula.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang kami angkat yaitu :

  1. Apakah dakwah dalam Islam bersifat memaksa ?
  2. Apakah benar hidayah itu ditangan Allah ?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

Adapun tujuan dan manfaat dari penyusunan makalah kami yaitu:

  1. Agar kita semua sebagai umat Islam mengetahui bahwa dalam dakwah Islam itu tidak bersifat memaksa
  2. Agar kita mengetahui bahwa dalam dakwah itu terdapat hidayah yang datangnya dari Allah SWT

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan makalah, tujuan dan manfaat penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan sub bab yang berkaitan dengan Kaidah Metodologi Dakwah’. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan dan saran.

DOWNLOAD MATERI LENGKAP DISINI


Continue reading

Sulawesi tuan Rumah INA Master 2015

duaribuan

Picture1n

Setelah tiga kota di tiga pulau besar Indonesia yaitu Jawa, Kalimantan dan Sumatra menjadi tuan rumah kejuaraan Indonesia Open Grand Prix Gold atau yang mulai tahun ini dikenal dengan nama Indonesia Masters, tahun 2015 mendatang, tuan rumah Indonesia Masters akan berada di pulau baru. PBSI lewat Bambang Roedyanto mengatakan hal ini lewat jejaring sosial Facebook miliknya, Rudy Roedyanto (koh Rudi sekarang gak main Twitter, hehe).

View original post 280 more words

PURI dan PENCITRAAN KAMPUS

Setiap kali bertanya mengenai kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin yang pertama kali muncul di benak orang-orang adalah gedung perkuliahannya yabg bagus, kampus berperadaban, dan juga ilmu agama yang luas. Itulah serentetan jawaban positif yang berasal dari pihak external apabila dipertanyakan mengenai UIN Alauddin Makassar.

Mahasiswa yang suka demo dan perilaku mahasiswanya yang tidak mencerminkan sifat-sifat islami adalah serentetan tanggapan negatif mengenai UIN sendiri. Padahal katanya kampus berperadan dan Islami, maka seharusnya kedua hal tersebut tercermin pada mahasiswa-mahasiswanya.

Berbicara mengenai pencitraan, maka yang saya ketahui adalah salah satu upaya yang dilakukan agar suatu lembaga atau instansi baik di mata publiknya.

PURI adalah singkatan dari Pemilihan Putra Putri UIN Alauddin Makassar. Pelaksana dari kegiatan ini adalah salah satu Lembaga Informatika yang ada di Fakultas Dakwah & Komunikasi, yaitu Syiar FM.

Sebanyak 57 orang peserta mengikuti PURI ini yang berasal dari 8 fakultas yang ada di UIN ini. Yang menampilkan sejumlah bakat dan kemampuan dari masing-masing peserta.

Pandangan mengenai PURI ini sangat beragam. Cici putri anengsih dari Fakultas Kesehatan mengatakan kegiatan PURI ini sangat bermanfaat karena merupakan ajang kompetisi yang mengadu bakat dan kemampuan para pesertanya. Dengan adanya icon yang terpilih berharap dapat menhadi figure yang dapat memberikan contoh yang positif kepada para Mahasiswa dan Mahasiswi lain yang ada di UIN Alauddin ini.
Continue reading

BKI: Mengubah pandangan negative Hypnotheraphy

Foto bersama peserta dan narasumber

Foto bersama peserta dan narasumber

Gowa, FLASH – Makin maraknya dikalangan masyarakat yang memandang Hypnotheraphy sebagai sesuatu yang negative dan sangat merugikan masyarakat adalah salah satu yang memicu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar untuk melakukan seminar Hypnotheraphy (30/12).

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengubah mind set masyarakat tentang Hypnotheraphy yang negative. Salah satu peserta seminar ini, Uswatun Hasanah mengungkapkan bahwa Hypnosis sebenarnya tidak hanya untuk hal-hal negative saja akan tetapi mempunyai sangat banyak manfaat, salah satunya adalah dalam bidang medis, tepatnya dalam pencabutan gigi. Ternyata dokter-dokter tidak lagi memakai obat bius tapi memakai metode hipnoterapi.

“Selalu berfikiran positif dan tidak memandang sesuatu yang baru itu sebagai sesuatu yang negative adalah manfaat yang bisa saya ambil dari kegiatan ini”, papar Hijriah, salah satu Mahasiswa Manajement Dakwah.
Kegiatan yang bertempat di Lhecture Theatre (LT) Universita terbuka untuk umum. “Kegiatan ini terbuka untuk umum dengan peserta yang tergolong ramai, yaitu sekitar 100 peserta. Dan kami juga mengundang HMJ-HMJ sejajaran yang ada di Kampus” jelas Ketua Panitia, Soehartono. Dan menghadirkan narasumber handal, yaitu Sri Wahyudi, Ch. C.Ht dan Gandhi Eswanto S.Kep “, lanjutnya.

Dengan mengusung tema “Pengobatan dan pencegahan gangguan jiwa melalui hipnotheraphy (pendekatan Islam)” penyelenggaraan kegiatan ini cukup sukses dan cukup lancar. Dalam pandangan Islam itu sendiri, hipnoterapi itu boleh-boleh saja, selama masih berada di jalur yang positif. (Nurul/Ulma)

Handwritten Stories in a Digital Age: PostSecret.com and More

WordPress.com News

In our digital age, we interact with new technologies each day, yet some of us also pine for the past: we cherish handwritten things and value — even fetishize — physical objects. Posts like “Diaries and Connections to the Past” and “Found Objects and Books” reveal a collective nostalgia.

Consider a diary hidden in a shoebox. Postcards from your best friend, traveling around the world. Or a stack of letters from a secret lover. We view messages crafted by hand as more personal and meaningful — check out Cristina Vanko’s handwritten texts as modern-day snail mail. Words from our pens stand the test of time, and are viewed as more intimate — and meant to be shared and carefully considered by you, the reader.

PostSecret: Now on WordPress.com

We’re happy to announce that PostSecret, founded by Frank Warren, has made its home on WordPress.com as one of our newest

View original post 323 more words

Tugas: “PERAN SEORANG PUBLIC RELATIONS MANAGEMENT DALAM MEMECAHKAN MASALAH”

Public relations sebagai fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. (Scott M. Cutlip, 2007:6).

Peran Manajemen PR
Menurut Edward L. Bernay dalam bukunya Public Relations (1952, University of Oklahoma Press) terdapat 3 fungsi utama:
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung
3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.

Sehubungan dengan 3 peran Manajemen PR diatas, maka sebagai contoh realisasi dalam dunia kerja dapat diambil kasus yang dialami oleh pihak Grand Indonesia. Dibawah ini adalah berita yang termuat di DetikNews.com, (03/08/13)

Continue reading

Makalah: Hubungan Publik Relations dengan Wartawan

A. PROSES KERJA WARTAWAN DAN PUBLIC RELATIONS
1. WARTAWAN

Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio,majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

Menurut Pak Syam, seorang Marketing Comunication di Celebes TV yang fungsinya sama dengan PR mengatakan bahwa wartawan adalah seseorang yang mencari informasi dan memberitakan segala kejadian yang terjadi dalam masyarakat yang pantas untuk dipublikasikan baik melalui media, baik itu media cetak maupun media televise.
Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 1996 Pasal 1 dan 3 juga dengan jelas disebutkan bahwa:
“Kewartawanan ialah pekerjaan/ kegiatan/ usaha yang berhubungan dengan pengumpulan, pengolahan dan penyiaran dalam bentuk fakta, pendapat, ulasan, gambar-gambar dan lain-lain sebagainya untuk perusahaan, radio, televisi dan film”

“Wartawan” adalah sebuah profesi yang penuh dengan etika dan tata cara maupun aturan dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, setiap orang yang melanggar aturan maupun kode etik tersebut dapat dikatakan bukan sebagai “wartawan”dan hasil karyanya pun bukan merupakan karya jurnalistik.

Proses kerja wartawan berbeda-beda, tergantung dimedia mana dia bekerja. Ini adalah salah satu proses kerja wartawan di Koran harian:
1. Pada pagi hari, para redaktur mengadakan rapat untuk memantau peristiwa. Redaktur kemudian memberi arahan kepada reporter untuk meliputnya. Pada peristiwa khusus, redaktur akan membuat penugasan tertulis.
2. Reporter kemudian meliput peristiwa di lapangan. Saat ini, wartawan sudah dibekali dengan alat kominikasi yang canggih, sehingga mereka bisa langsung mengirim berita tak lama setelah peristiwa terjadi kepada para redaktur.
3. Pada sore, redaktur berkumpul lagi untuk menentukan berita yang akan dimuat di setiap halaman. Redaktur bertanggungjawab untuk menentukan berita apa yang cocok untuk halaman masing- masing.
4. Setelah itu redaktur akan mengedit tulisan reporter dan mengatur pemuatan di halaman masing-masing. Redaktur akan melengkapi foto dan grafis jika diperlukan. Dengan berbagai kelengkapan tadi, redaktur bertanggungjawab untuk menampilkan setiap halaman semenarik mungkin.
5. Berita yag sudah diturunkan di setiap halaman kemudian diolah lebih lanjut diolah oleh bagian layout. Setiap layouter bekerja sama dengan redaktur tulis dan redaktur foto untuk membuat penampilan halaman seindah mungkin.
6. Selain diedit oleh redaktur halaman, tulisan juga diedit oleh redaktur bahasa. Redaktur bahasa bertabggungjawab tentang tata bahasa, pengejaan, dan memastikan penggunaan koma, titik dua, huruf besar secara benar.
7. Setelah halaman sudah jadi, untuk memastikan tampilan, masing-masing halaman akan dicetak kemudian ditempel di dinding. Redaktur akan melihat sekali lagi tampilan terakhir sebelum dikirim ke percetakan.
8. Selain redaktur, ada juga pengawas lain yang memantau proses penggarapan halaman. Pemimpin redaksi, wakil pemimpin redaksi, redaktur pelaksana juga ikut memantau. Tugas pemantauan sebenarnya ada di redaktur pelaksana, tapi lebih banyak yang mengawasi tentu lebih baik.
9. Tahap terakhir adalah pencetakan halaman di kertas koran.
Continue reading

Makalah: Hadist Qudsi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al-Qur’an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an.
Ada banyak ulama periwayat hadits, namun yang sering dijadikan referensi hadits-haditsnya ada tujuh ulama, yakni Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Nasa’i, dan Imam Ibnu Majah.

Hadis dilihat dari sumber berita, dari siapa berita itu dimunculkan pertama kali terdapat empat macam, yaitu qudsi, marfu’, mawquf, dan, maqthu’. Secara umum dapat dikatakan jika sumber berita itu dari Allahdinamakan hadis qudsi, jika sumber berita datang dari nabi disebut hadis marfu’, jika datangnya sumber berita itu dari sahabat disebut hadis mawquf, dan jika datangnya dari tabi’in disebut hadis maqthu’. Sumber berita utama di atas tidak dapat menentukan keshahihan suatu hadis sekalipun datangnya dari Allah atau nabi, karena tinjauan kualitas shahih, hasan dan dha’if tidak hanya dilihat dari segi sumber berita akan tetapi lebih dilihat dari sifat-sifat para pembawa berita.

Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang Hadits Qudsi. Kami juga akan membahas tentang perbedaannya dengan Al-Quran dan Hadits biasa.

B. Rumusan Masalah
Untuk membahas masalah Hadits Qudsi ini, maka kami mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Pengertian Hadits Qudsi.
2. Perbedaan Hadits Qudsi dengan Al-Quran.
3. Perbedaan Hadits Qudsi dengan Hadits biasa.

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah di atas.
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada kita semua mengenai Hadits Qudsi, dan perbedaannya dengan Al-Quran dan Hadits biasa. Dan apabila terdapat permasalahan yang ingin dibahas, sekiranya kita dapat memecahkannya bersama-sama.

D. MetodePenulisan
Penulis memakai metode studi literature dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain seperti e-book, web, blog, dan perangkat media massa yang diambildari internet.

E. SistematikaPenulisan
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : Latar belakang, Rumusan makalah, Tujuan dan manfaat penulisan, Metode penulisan, dan Sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan subbab yang berkaitandengan Hadist Qudsi dan perbedaannya dengan Alquran dan Hadits biasa. Terakhir, bab penutup terdiri atas saran dan kesimpulan.

BAB II

HADITS QUDSI

A. PENGERTIAN HADITS QUDSI
Secara etimologi kata al-qudsi adalah nisbah atau sesuatu yang dihubungkan kepada al-quds yang berarti suci. Dengan demikian hadis qudsi berarti hadis yang dihubungkan kepada zat yang quds yaitu dihubungkan kepada Yang Maha Suci adalah Allah SWT. Lalu disusuli dengan pengertian menurut istilah adalah hadis yang diriwayatkan kepada kita dari Nabi SAW yang disandarkan oleh beliau kepada Allah SWT, dengan arti lain bahwa sesuatu yang dikhabarkan oleh Allah SWT kepada Rasullah SAW melaui ilham atau mimpi kemudian baginda menyampaikan dengan menggunakan perkataan baginda sendiri kepada manusia.
Continue reading